Trip ke Jepang part 1 : Jakarta-Manila-Tokyo

Trip ke Jepang part 1 : Kali ini sebenernya tidak ada plan sama sekali. Gara-gara engga sengaja liat promo tiket di Tra*veloka saat mau memesan tiket domestik untuk keperluan acara keluarga di Jawa Timur. Sebenernya sering siy liat promo tiket ke Jepang dengan maskapai Philipine Airlines. Tapi aku tidak pernah tertarik naik maskapai ini walau harga tiketnya sangat jauh lebih murah dibanding maskapai lain.


Trip ke Jepang part 1 : Jakarta-Manila-Tokyo

Trip Jakarta - Manila - Tokyo


Tapi entah kenapa waktu itu, sekitar akhir Mei 2023 muncul tiket Philipine Airlines seharga 5,85juta saja untuk rute Jakarta-Haneda PP transit Manila. Setelah aku cek ada waktu transit yang paling singkat di Manila sekitar 2 jam, tetiba baru muncul tuh ide mau ke Jepang. Random banget kan hihi..emang dari dulu entah kenapa kalau engga ada rencana malah jadi tuh jalan kemana gitu.

Diskusi lah sama Ara gimana niy (padahal siy ya tergantung mamaknya juga ya, karna itu jadwal terbang nya bukan di waktu libur sekolah hihi..) dan kami liat jadwal akademik untuk perkiraan waktu akan ujian tengah semester atau tidak. Ternyata aman, bahkan setelah ujian itu jadwal tiket promo nya. Ya udahlah, tiba-tiba aja jadi fix mau pesan. Karena waktu terbang masih di bulan Oktober.



Mamak estimasi masih bisa menabung untuk akomodasi dan jalan-jalan di Jepang. Ya maklum sekarang udah engga ada Paksu (Ajie Nugroho rahimahullahu), jadi apa saja kebutuhan dan keputusan hidup menjadi tanggung jawab ku sepenuhnya. Akhirnya dipilih lah tanggal yang ada harga promonya, dan kami juga mengajak mba Ghania (sepupu nya Ara) yang kebetulan juga belum pernah ke Jepang.

Dua hari dua malam liat harga tiket belum berubah, akhirnya langsung dipesan aja untuk berangkat 12 Oktober 2023 - 19 Oktober 2023 dengan maskapai Philipne airlines. Padahal sebelumnya sama sekali engga mau naik maskapi ini, eeh tiba-tiba sekarang malah dipilih..wkwkkw. Akhirnya kami jadi pesan untuk pergi bertiga. 




Di waktu menunggu berangkat masih ada sekitar lima bulan kan..sambil nyicil lah mamak menabung. Akhirnya pesan hotel untuk stay semalam di Haneda Tokyo, karena jadwal kami sampai di Tokyo tengah malam. Belum ada itinerary tetap untuk trip ke Jepang kali ini. Ya harap maklum, selain budget nya juga, kali ini Ara dan mba Ghania sudah tiynejer mereka bisa memilih mau kemana selama kami di Jepang nanti.

Di bulan Juli 2023, teman baik saya dan Paksu yaitu Eka dan Indra kebetulan mudik ke Indonesia. Alhamdulillah kami sempat bertemu sewaktu mereka di Jakarta. Tiba-tiba aja saya cerita kalau ada rencana mau ke Jepang (ya karena sudah ada tiket juga kan walau belum urus visa waktu itu). Masya Allah begitu baiknya mereka, kami ditawarkan untuk tinggal di kediaman mereka selama kami di Tokyo. 




Saya sendiri merasa seperti proses menuju ke Jepang kali ini banyak kemudahan dari Allah SWT. Urus visa waiver dalam 2 hari langsung approved. Padahal saya hanya coba-coba aja urus lewat website kedutaan Jepang, buat account website Javes. Alhamdulillah begitu mudahnya proses urus visa Jepang secara online ini. Dan kami bisa ke Jepang tanpa urus visa lagi sampai Mei 2026 (itu juga kalau ada duit nya siy..hihih..)

Dua minggu sebelum ke Jepang, Aku baru booking penginapan di Osaka lewat Airbnb. Dan kami memilih penginapan yang dekat dengan area USJ, hanya dua stasiun dari USJ sekitar 5-10 menit waktu tempuh nya. Biasanya kalau pesan penginapan at least sebulan sebelumnya, Alhamdulillah tinggal 2 minggu mau kesana masih ada yang kosong.




Dua hari sebelum kami beragkat, tepatnya tanggal 10 Oktober 2023 tengah malam. Ketika saya masih packing baju untuk dibawa, tiba-tiba ada email masuk dari maskapai dan T**v***ka. Waduh dag dig dug tuh baca nya, dan ternyata isinya jadwal terbang kami di rubah. Hadeeh lemess rasanya pas mbaca emailnya. Karena agak aneh jadwalnya, flight 12 Oktober 2023 Jkt -Manila di rubah menjadi 17 oktober 2023, sementara penerbangan kami lainnya tidak ada perubahan. 

Subhanallah ada aja deh cobaan mamak sempat panik dan bingung malam itu, mana dua hari lagi mau berangkat. Akhirnya malam itu juga googling lah dan dapat no WA CS Philipine Airlines di Manila nya yang bisa akses 24 jam. Tengah malam itu saya chat CS nya dan akhirnya bisa di rebook atau booking ulang untuk penerbangan saya Jkt -Manila. Walau jadinya jadwalnya dimajukan dan kami harus transit 11 jam di Manila. Ya sudahlah, mau gimana lagi kan namanya juga tiket promo.



Beneran challenging deh trip kali ini, pertama kalinya saya dan Ara pergi ke Jepang tanpa Ajie di sisi kami lagi. Karena jadwal terbang Jkt Manila yang lebih awal, akhirnya packing segala macam dibawa, udah ga bisa mikir. Karena tanggal 11 Oktober saya dan Ara masih ada jadwal masing2 yang cukup padat di kantor dan sekolah. Sementara 11 Oktober malam udah harus ke bandara untuk terbang.

Kebayang kek mana itu mamak riwehnya kan, pagi jam 5.30 udah harus antar Ara ke sekolah, dia ga bisa ijin karena ada pelatihan OSIS di hari itu. Sementara selain urus kerjaan kantor saya masih harus nuker uang lagi ke money changer. Liburan kami ini bener-bener beda dari sebelumnya. Selain itu juga karena transit yang lama di Manila akhirnya saya jadi prepare tuker uang peso lebih banyak buat jaga-jaga saja.



Karena kami terbang tengah malam, dan transit di Manila 11 jam, kami sudah prepare bawa macem-macem dengan ransel untuk masuk cabin. Sementara koper kami masuk bagasi semua. Karena koper bagasi tidak kami bawa selama transit. Dan sore hari anak pulang sekolah langsung ke kantor mamak dan kami berangkat dari rumah mba Ghania yang lebih dekat ke bandara. 

Selepas Isya kami menuju bandara soetta untuk terbang jam 12.45 tengah malam. Sesampai di Soeta counter check in belum buka donk, tapi antrian udah banyak aja. Akhirnya kami ikut antri, saking lama nya antri ada penumpang lain yang info coba aja check in via website maskapai (engga kepikiran lho sebelumnya, saking liyer nya ini bener udha mau berangkat yaa ke Jepang) Akhirnya saya coba tuh daripada gabut nunggu antrian kan, Alhamdulilah bisa tuh check in online. 



Pesawat delay dari waktu seharusnya sekitar 45 menit, dan waktu take off nya sekitar jam 1.30 dini hari.Alhasil di pesawat kami hanya tertidur pules selama terbang empat jam ke Manila. Agak menyesal juga siy, karena jadinya jatah makan di pesawat tidak kami ambil karena mata dan badan udah engga bisa kompromi lagi. Jadwal tidur dipaksa melek kan juga engga enak rasanya..Sampai di Manila sekitar jam 7 pagi atau jam 6 waktu Indonesia, perbedaan waktu 1 jam.

Masih ngantuk-ngantuknya disuruh turun pesawat dan duduk di lounge bandara wkwkkw... sebenrnya bisa aja kami manfaatkan waktu buat jalan-jalan di Manila. Tapi karena saya sendiri belum pernah kesini daripada keluar bandara dan kami tidak tahu mau kemana akhirnya pilih stay di bandara aja.. (saving energy dan kasian anak2 juga). Bandara Naia, Manila ini mirip bandara di halim tapi versi agak besar nya. 



Dibanding bandara Soeta, jauh dibawah banget pokoknya bandara Naia ini. Alhamdulillah saat berangkat dari Jakarta kami sudah bekal ayam goreng cepat saji dan roti beli di bandara. Jadi lumayan banget buat sarapan pagi dan snack siang di Manila. Karena disana juga belum ada resto halal nya. Hotel pun letaknya diluar bandara dan harus naik taksi untuk  kesana, jadi terima nasib aja dengan keadaan. 

Secara keseluruhan ya Bandara Soeta jauh lebih baik lah dari Manila ini. Sampai di Manila karena masih mengantuk, anak-anak akhirnya hanya bisa tiduran di kursi lounge. Kasian sebenarnya, tapi mau gimana lagi si maskapai ini semena-mena rubah jadwal terbang nya huhu. Selama anak anak bisa tiduran dan ada makanan mamak agak tenang. Mamak tinggal buka laptop dan beli kopi  udah aman lah selama transit hihi..




Untungnya di hanphone ku ada Netflix, akhirnya di sela waktu tunggu mereka bisa sesekali nonton film. Agak terhibur sedikit lah. Akhirnya 11 jam berhasil kami lewati di bandara Naia ini. Dan pesawat kami menuju Tokyo sudah akan berangkat tepat pukul 18.40 waktu Manila. Pesawat ke Tokyo ini lebih besar dan bagus dibandingkan saat kami terbang dari Jakarta-Manila yang seperti pesawat domestik aja. 

Tidak ada hiburan di dalam pesawat sama sekali. Untungnya kami tertidur pulas selama terbang dari Jakarta. Jadi tidak begitu bosan juga di pesawat. Menuju Haneda Tokyo, di pesawat kami sempat makan, sebelumnya dari Jakarta saya sudah booking makanan untuk muslim. InsyaAllah dipastikan aman kami konsumsi.



Rasanya siy standart kayak makanan di maskapai Garuda Indonesia aja. Tapi lumayan banget buat kami yang transit 11 jam di Manila, akhirnya bisa makan dengan bener karena ada nasi di menunya wkwkkwwk. Setelah makan kami semua tidur sampai waktu mendarat di Haneda sekitar pukul 12 tengah malam. 

Sampai di Haneda, sebelum masuk imigrasi sebaiknya daftar kan kunjungan ke Jepang melalui website. Agar di imigrasi lebih mudah dan cepat, tinggal scan barcode aja. Silahkan buka Visit Japan Web dan isi lengkap semua persyaratan yang diminta. Kebetulan saya sudah daftar saat  transit di Manila. Tapi waktu di antrian imigrasi Haneda banyak turis dari eropa dan amerika yang belum mengisi.



Alhasil mereka harus isi manual dan akan makan waktu juga disana. Karena antrian imigrasi di Jepang ini cukup banyak. Bahkan kami sampai tengah malam aja di imigrasi lebih dari 30 menit antriannya sampai kami  bisa keluar. Selain itu mereka juga kadang memeriksa bawaan kami secara random. Alhamdulillah bagasi kami aman karena memang kami hanya bawa baju dan mie instan aja hihi..


Part 2 : Tokyo 



Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Cafe Coverage Backyard di Pondok Bambu, Jakarta Timur

Healing tipis tipis di Kopi Nako Kebon Jati Megamendung Bogor

Tebet Eco Park untuk Rekreasi dan Olahraga bersama keluarga